Dengan panjang jalan 43 kilometer, jalan tol ini beroperasi secara penuh sejak tahun 1986. Namun dengan bencana lumpur panas Lapindo Brantas Inc, jalan ini terpotong sekitar enam kilometer yang menghubungkan Porong dan Gempol. Pemerintah memutuskan menutup ruas tersebut sebagai jalan tol, sehingga panjangnya berkurang menjadi 37 kilometer. Jalan yang dikelola oleh cabang Surabaya-Gempol ini memiliki 2×3 lajur (Waru-Dupak) dan 2×2 lajur (Waru-Gempol), tujuh interchange, 27 jembatan perlintasan kendaraan, dan dua jembatan penyeberangan orang. Pada ruas ini terdapat 10 gerbang tol yang terdiri dari enam gerbang tol dengan sistem transaksi terbuka dan empat gerbang dengan sistem transaksi tertutup.
Mengingat pentingnya ruas ini, Jasa Marga memutuskan untuk memindahkan ruas yang terendam lumpur, bergeser sekitar 3 kilometer ke arah barat. Ruas yang dipindah itu sepanjang 6 kilometer dan akan menjadi 10 kilometer. Ruas ini juga merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang akan menyambung ke Pasuruan, Probolinggo hingga ke Banyuwangi.
Pada 2005 rata-rata harian volume lalu lintas mencapai 173.300 kendaraan, dan merosot pada 2006 setelah tergenang lumpur, hingga pada 2007 rata-rata volume harian lalu lintas hanya 147.200 kendaraan. Namun pada 2008 menunjukkan kenaikan lagi menjadi 156.000 kendaraan per hari.
Pendapatan dari tol ini masih mengalami peningkatan sekalipun volume lalu lintas menurun pada tahun 2006. Tahun 2006/2007 pendapatan tol masih meningkat 10,32 persen menjadi sebesar Rp 312 juta per hari, dan tetap meningkat di tahun 2008 menjadi Rp 402,325 juta per har
Jumlah pegawai : 591 orang
Alamat : Plaza Tol Kota Satelit Jl. Mayjen Sungkono Surabaya, 60189
Telepon : (62-31) 567 9401, 567 1863, 567 2008
Layanan Pelanggan : (62-31) 562 4444
Email : [email protected]
