Permata Tersembunyi Banda Aceh yang Harus Anda Kunjungi
Banda Aceh berada di ujung provinsi Sumatera Utara. Dengan kecepatan hidup yang jauh lebih lambat, itu bisa menjadi tempat perlindungan yang sempurna. Pada saat yang sama, Anda dapat meremajakan diri dengan pijat dan berenang sambil menikmati masakan Melayu yang lezat. Sayangnya, pada 26 Desember 2004, kawasan tersebut diterjang tsunami. Kota-kota masih belum pulih dari kerusakan fisik dan fisiologis. Hingga 150.000 orang tewas di negara bagian itu, menjadikannya salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah.
Ada dua penerbangan AirAsia setiap hari dari Kuala Lumpur ke Banda Aceh. Cara lain dengan lebih banyak pilihan penerbangan adalah dengan terbang dari Jakarta dan naik Batik Air, Garuda Indonesia, Lion Air dan Citylink Indonesia. Mungkin diperlukan transit sebentar di Medan hingga kemudian Anda dapat terbang dari Medan atau naik bus malam langsung yang memakan waktu antara 9 dan 13 jam.
Berikut beberapa tempat yang harus Anda kunjungi ketika Anda berliburar atau berada di Banda Aceh
1: Museum Tsunami Aceh
Menggabungkan museum yang menampilkan sejarah bencana beserta kesehariannya, kumpulan cerita, gambar-gambar akibat dan pelajaran tentang tsunami. Museum Tsunami Aceh tutup pukul 4 sore. Dibutuhkan sekitar satu jam untuk menjelajahi 3 level.
2: Kapal nelayan milik warga
Terkait dengan tsunami, kapal tersebut hanyut ke laut dan dilaporkan 59 orang terselamatkan di atas kapal kecil ini. Berada di sana secara pribadi sangat memungkinkan seseorang untuk memvisualisasikan betapa besar pengaruh Ibu Pertiwi. Perahu ini agak jauh dari ibu kota, tetapi pemandangan dramatisnya layak untuk dikunjungi.
3: Kapal Pembangkit Listrik Terapung
Lebih dikenal penduduk setempat sebagai PLTD Apung 1, ini adalah objek wisata yang kurang dikenal. Kapal yang terdampar di tengah pemukiman warga kota itu kini menjelma menjadi menara observasi. Monumen terkenal dengan toko kecil yang menjual minuman dan suvenir di luar atraksi. Di sebelah kapal adalah Monumen Tsunami & Taman. Omong-omong, masuk ke situs ini gratis.
4: Masjid Raya Baiturrahman
Banda Terletak di jantung kota Aceh, masjid ini merupakan monumen keagamaan yang megah dari setiap sudut. Ingatlah untuk mengenakan celana panjang/jins dan wanita untuk mematuhi aturan berpakaian konservatif. Juga tidak ada biaya masuk. Pergilah ke sana dan kagumi arsitekturnya, lalu dinginkan diri Anda dengan berjalan-jalan di luar area yang menjual makanan penutup lokal seperti ais kakan, yang secara harfiah berarti ‘es krim kacang’.
5: Pulau Wek
Permata tersembunyi Banda Aceh adalah Pulau Wek, juga dikenal sebagai Sabang setelah kota terbesarnya . Ini adalah pulau vulkanik aktif kecil di barat laut Sumatera. Kedatangan dapat dilakukan dengan penerbangan langsung Wings Air dari Medan ke Sabang atau dengan feri dari Banda Aceh. Feri cepat membutuhkan waktu 45 menit dan feri lambat membutuhkan waktu 90 menit. Daerah ini populer dengan banyak turis Prancis.
Pulau Wek adalah surga dengan sedikit lalu lintas. Anda bisa menghabiskan sebagian besar waktu Anda untuk menikmati seluruh pantai. Airnya yang jernih selalu mengajak Anda untuk berenang bersama ikan-ikan. Dan di pagi hari Anda bangun untuk menikmati matahari terbit yang indah dari tempat tidur Anda saat Anda menginap di Little Cabin di Pantai Iboi. Monumen Nol Kilometer Indonesia juga adalah salah satu tempat wisata utama di pulau ini.
Tips :Turuni tangga di sisi yang mengarah ke Laut Andaman untuk mendapatkan tempat yang bagus untuk menikmati matahari terbenam.
GabrielGiovany – UKDW 2018