Jogjakarta terkenal dengan alkulturasi budaya yang kental, semua budaya dan agama melebur menjadi satu di Jogjakarta tak luput beberapa tempat wisata yang mempunyai pemandangan bagus namun tetap kental dengan nuansa budaya dan keagamaan. Salah satu dari tempat itu ialah Pantai Ngobaran. Sejarah Pantai Ngobaran diketahui memiliki kaitan erat dengan Kerajaan Majapahit pada masa pimpinan Raja Prabu Brawijaya V. Kala itu, Kerajaan Majapahit diserang oleh Raden Patah, putra Brawijaya V yang merupakan pimpinan Kerajaan Demak. Enggan karena tidak mau melawan putranya sendiri maka, Brawijaya V pun melarikan diri hingga Pantai Ngobaran.
Karena tidak menemukan jalan keluar dari pantai tersebut, Brawijaya V pun melakukan ritual moksa, yaitu ritual bunuh diri dengan cara membakar dirinya sendiri. Karena api yang di hasilkan dari ritual moksa itu berkobar sangat besar maka timbulah nama “Ngobaran”. Ritual tersebut dilakukan karena Brawijaya V tidak mau mengikuti ajaran Islam. Ada versi lain dimana Raja Brawijaya V membakar dirinya bersama istrinya.
Keunikan lain dari Pantai Ngobaran ini dapat kalian lihat dari budaya dan agama. Nuansa Hindu, Buddha, dan Jawa sangat kental terasa di pantai ini. Pada 17 Agustus 2004, beberapa prasasti dan patung patung di resmikan. Di sebelah kiri dari prasasti, kalian akan menemukan Joglo yang digunakan sebagai tempat ibadah aliran Kejawen. Sedangkan di depan Joglo juga terdapat sebuah kotak batu yang dikenal sebagai Pura Segara Wukir. Pura tersebut dipercaya sebagai tempat Raja Brawijaya V melakukan ritual Moksa. Kalian juga akan menemukan masjid berukuran 3×4 meter di depan Pura Segara Wukir. Masjid ini cukup unik karena bangunannya yang menghadap selatan bukan ke arah kiblat. Meski begitu, penduduk sekitar memberikan petunjuk arah kiblat bagi pengunjung yang ingin beribadah.
Nah jika kalian berminat berkunjung ke pantai Ngobaran, kita berikan rute yang bisa kalian tempuh dengan kendaraan pribadi. Jika kalian memulai perjalanan dari kota Yogyakarta kalian bisa menuju jalan Jogja – Wonosari, rute selanjutnya adalah kalian bisa memilih jalan Piyungan – Wonosari, rute ini cukup menguras energy karena kontur jalan yang naik turun dan padatnya kendaraan yang lalu lalang. Setelah itu kalian akan sampai di daerah bernama Gading, disini kalian akan menemukan pertigaan, ambil rut eke kanan menuju Playen – Paliyan. Kemudian dari Paliyan, lanjutkan perjalanan menuju ke daerah Trowono hingga kalian tiba di Pusiklat TNI AD. Dari sana kalian akan melewati hutan lindung Sodong dengan jalur yang berkelok. Kemudian kalian dapat menuju ke kelurahan Desa Kanigoro dan Saptosari. Setelah menemukan simpang tiga yang berada sebelum pasar, pilihlah arah ke kanan menuju pantai Ngobaran. Jalan menjuju ke pantai ini hanya ada satu jadi kalian tidak perlu khawatir dalam perjalanan
Harga tiket masuk pantai Ngobaran ini pun sangat terjangkau, kalian hanya dikenakan Rp 5.000,-/orang untuk dapat masuk ke kawasan pantai Ngobaran dan Nguyahan. Tarif tiket masuk tersebut belum termasuk biaya parkir motor sebesar Rp 2.000,-, untuk mobil Rp 5.000,-, dan tarif untuk bus Rp 10.000,- hingga Rp 20.000,-.